BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam hidup sehari-hari
kita banyak melihat barang dan jasa yang diperjual belikan dan dikonsumsi
oleh masyarakat. Barang dan jasa
tersebut ada yang langsung dikonsumsi oleh konsumen akhir atau diolah kembali
untuk menjadi produk lain, sehingga output suatu produsen menjadi input bagi
produsen lain. Jumlah barang dan jasa
tersebut sangat bervariasi dalam volume/kuantitas, kualitas, model, ukuran, dan
jenis.
Hal penting bagi kita ialah bahwa barang dan jasa tersebut tidak
menjelma dengan sendirinya, ini berarti memerlukan suatu usaha atau kegiatan
untuk menciptakan barang dan jasa tersebut.
Penciptaan barang dan jasa tersebut dimungkinkan tercipta melalui suatu
kegiatan produksi dengan mentransformasikan faktor-faktor produksi melalui
suatu sistem produksi. Faktor-faktor
produksi yang ditransformasi tersebut meliputi manusia, bahan baku, modal,
metode atau dikenal istilah 4M.
Peranan manajemen ialah mengkombinasikan faktor-faktor produksi
tersebut sedemikian rupa, sehingga produk yang tercipta sesuai dengan prinsip
efisiensi dan efektivitas. Manajer
produksi dapat dengan mudah mencapai sasaran atau tujuan perusahaan tersebut
dengan menggunakan skill melalui proses manajemen dengan memperhatikan fungsi-fungsi
manajemen (planning, organizing, actuating, contolling/ POAC).
Beberapa definisi Manajemen Operasional (MO) merupakan
suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah
sakit, perguruan tinggi, pabrik garmen, dan lain-lain, mengapa demikian ? Karena jenis usaha seperti yang disebutkan
diatas menghasilkan produk yang bisa berupa yang efektif dan
efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara mengelola
operasinya yang akan secara singkat dipaparkan dalam modul ini.
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa
yang dimaksud dengan Manajemen Operasi?
b) Apa
saja sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi?
c) Bagaimana memilih lokasi pabrik, desain dan tata ruang?
d) Apa saja fungsi pengendalian proses
produksi?
e) Apa saja metode-metode untuk
meningkatkan proses efisiensi produksi?
f)
Bagaimana
contoh kasus atau aplikasi proses produksi?
1.3 Tujuan Masalah
a) Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Manajemen Operasi.
b) Untuk
mengetahui apa saja sumber
daya yang di gunakan dalam proses
c) Untuk
mengetahui bagaimana memilih lokasi pabrik.
d) Untuk mengetahui apa saja fungsi pengendalian
proses produksi.
e) Untuk mengetahui apa saja metode-metode
untuk meningkatkan efisiensi proses produksi
f)
Untuk
mengetahui bagaimana contoh kasus atau aplikasi proses produksi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI
Untuk
menciptakan barang dan jasa (produk), semua organisasi bisnis (perusahaan)
paling tidak menjalankan tiga fungsi utama yaitu:
1. Fungsi
Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk
dapat
menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang
dihasilkan
ke pasar.
2. Fungsi
Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan keuangan
didalam perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar perusahaan.
3. Fungsi
Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan penciptaan
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Mengacu pada tiga fungsi utama perusahaan, maka
dalam fungsi operasional diperlukan Manajemen Operasional. Sehingga dengan
demikian, Manajemen Operasi dapat
diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang menciptakan nilai
produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi
output. Aktifitas tersebut berlaku untuk
berbagai macam produsen barang seperti elektronik, garmen, otomotif, demikian
pula berlaku juga bagi produsen jasa seperti media masa, hiburan, pendidikan,
konsultan.
3.1 SUMBERDAYA YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES
PRODUKSI
1.
Sumber
Daya Manusia atau Karyawan.
Perusahaan harusmengidentifikasikan tipe
karyawan yang dibutuhkan untuk produksi. Pekerjaterampil perlu untuk jenis
produksi tertentu, tetapi pekerja tidak terampil dapatdipakai untuk jenis
produksi lain. Beberapa jenis produksi padat karya lebihbanyak memerlukan
karyawan daripada bahan baku dan modal.Biaya operasiyang diperlukan untuk
menggaji sumber daya manusia tergantung pada jumlah karyawan dan tingkat
keterampilannya.
Tujuan Strategi Sumber Daya Manusia yaitu:
a. Pemberdayaan secara efisien sudah
mempertimbangkan kendala keputusan manajemen operasional yang lain.
b. Kualitas lingkungan kerja sudah memadai baik
fisik maupun psikologis dan adanya komitmen maupun kepercayaan dari pihak
manajemen maupun pihak karyawan berjuang bersama untuk memenuhi tujuan umum.
2.
Bahan Baku
(Materials).
Bahan baku yang dipakai pada proses
produksibiasanya diubah oleh sumber daya perusahaan menjadi produk
jadi.Produsen ban memakai karet, produsen mobil memakai baja, dan
penerbitmengandalkan kertas.Sedangkan perusahaan jasa seperti biro
perjalanantidak begitu tergantung banyak pada bahan baku karena tidak terlibat
produksi.
3. Modal (Money ).
Setiap bahan baku, mesin, gedung, dan
perlengkapan yangd ibeli memerlukan uang. SDM atau karyawan yang dipekerjakan
juga memerlukan kompensasi yang layak berupa uang ataupun tunjangan
lainnya.Proses produksi tanpa adanya sumber daya yang satu ini jelas akan
sangat terhambat.
4.
Sumber Daya Lain.
Para produsen memerlukan pabrik dan kantor. Beberapa perusahaan
menyewa gedung yang digunakannya, karena
diperlukan biaya besar untuk membeli bangunan.Selain itu dengan menyewa gedung,
perusahaan dapat pindah lokasi padaakhir masa sewa tanpa harus menjual
gedung itu. Mesin dan perlengkapan diperlukan
pula oleh perusahaan manufaktur. Teknologi juga mungkin merupakan sumber
daya yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur dan jasa.
4.1 MEMILIH LOKASI, DESAIN DAN TATA RUANG
1)
Memilih
Lokasi
Penetapan lokasi pabarik atau perusahaan akan
melibatkan keterikatan sumbier-sumber daya terhadap suatu rencana jangka panjang.Kiraan
mengenai letak pasar/ konsumen dan letak bahan baku adalah sangat penting, sebab
hal ini akan mempengaruhi distribusinya.Pemilihan lokasi pabrik atau perusahaaan
pada umumnya bertujuan untuk menimalkan jumlah seluruh biaya dan untuk memaksimalkan
keuntungan oleh karena itu lokasi pabrik atau perusahaaan sangat menentukan kedudukan
dan kelangsungan hidup perusahaaan. Lokasi yang kurang tepat akan mengakibatkan
lemahnya posisi perusahaan dalam persaingan.
Dengan
adanya penentuan lokasi pabrik atau perusahaan yang tepat, akan :
·
Dapat melayani konsumen dengan memuaskan
·
Dapat memperoleh tenaga kerja yang cukup
·
Dapat memperoleh bahan baku yang baik dengan
harga bersaing
·
Memungkinkan perluasan pabrik atau perusahaan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perencanaan lokasi :
1. FaktorPrimer
(utama)
a.
Letak bahan mentah
Letak
pabrik yang mendekati bahan mentah mempunyai keuntungan sebagai berikut :
-
Terjaminnya kelancaran arus bahan mentah
-
Tingkat kerusakan bahan mentah dapat diperkecil
-
Ongkos angkut barang lebih murah
b.
Letak Pasar
Tujuan lokasi pabrik
mendekati pasarialah agar produk cepat sampai kekonsiumen (terutama untuk produk
yang tidaktahan lama), serta untuk menghemat biaya distribusi.
c.Pengangkutan (Transportasi)
Perusahaan
yang terletak di daerah yang sulit di jangkau alatangkutan umum, terus menyediankan
sendiri alatangkut tersebut sehingga di butuhkan infestasi yang cukup besar.Contoh
:Keretaapi, kapal laut, truk, dsb.
d.
SuplaiTenagaKerja
Dalam
suatu produksi ikut terlibat di dalamnya tenaga kerja yang terdidik maupun tidak serta tenagaahli. Oleh karenaitu
banyak perusahaan yang karena produk ahkirnya di tuntut suatu kualifikasi tertentu,
maka lokasi perusahaan cenderung mendekati tenaga ahli.
e.
Terdapatnya Tenaga Pembangkit listrik
Suatu
perusahaan sebagian besar proses produksinya memerlukan tenaga listrik cenderung
mencari lokasi yang mudah mendapatkan suplai tenaga listrik.
2. Faktor
Sekunder
a. Rencana
masa depan perusahaan (transportasi, kemajuan teknik operasi perusahaan).
b. Kemungkinan
perluasan usaha (areal tanah harus luas).
c. Terdapatnya fasilitas Pembelanjaan Perusahaan
(Lembaga Kredit, Bank Koperasi).
d. Sikap
dari masyarakat setempat (bersikap positif / mendukung atau negatif / tidak
mendukung).
e. Keadaan
tanah (ini perlu mendapat perhatian terutama untuk pabrik keramik, semen, genteng,
batu bata).
f.
Iklim (pabrik tertentu memerlukan
kelembapan suhu udara tertentu).
g. Tinggi
rendahnya tingkat pajak dan masalah Undang Undang Perburuhan.
Setelah lokasi pabrik di tetapkan maka
selanjutnya adalah merencanakan pendirian bangunan pabrik yaitu melindungi
jalannya proses produksi dan tenaga kerja dari gangguan yang dapat menghambat
jalannya operasi perusahaan.
Di dalam mendirikan bangunan, perlu
pertimbangan :
-
Luas bangunan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
-
Jenis bangunan : permanen, tidak
permanen
-
Bentuk bangunan : model. Bertingkat atau tidak bertingkat
Dengan adanya perencanaan bangunan,
maka akan dapat diperoleh manfaat atara lain :
a. memperlancar
jalannya proses produksi dan operasi perusahaan.
b. Memperkecil
persedian barang setengah jadi.
c. Memperoleh
pemanfaatan luas lanti yang efektif.
d. Menurunkan
biaya pengangkutan dalam abrik.
e. Meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.
f.
Menurunkan biaya pemeliharaan.
g. Menyederhanakan
pengawasan proses produksi.
2.
Memilih
Desain
Desain produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas produksi
yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan tenang, sementara
aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung
dengan lancar dan teratur. Perencanaan layout merupakan kombinasi yang
optimal antara fasilitas produksi (personalia, perlengkapan operasi, luas
gudang, penanganan produk, serta semua peralatan produksi). Perencanaan layout
perusahaan selalu diperlukan karena adanya perubahan desain produk, adanya
produk baru, adanya perubahan volume permintaan, dan sebagainya. Klasifikasi
perencanaan layout terdiri dari, perubahan kecil layout yang
sudah ada, adanya penambahan fasilitas produksi, merubah susunan layout
dan pembangunan pabrik baru.
3.
Memilih Tata
Ruang (Layout)
Menetapkan suatu layout yang akan digunakan oleh suatu
perusahaan harus mempertimbangkan berbagai keputusan operasional yang sudah
dibuat sebelumnya. Keputusan operasional yang berkaitan dengan layout
diantaranya adalah desain produk, lokasi, proses maupun kapasitas perusahaan. Strategi
layout secara umum bertujuan agar perusahaan dapat melakukan pengaturan tenaga
kerja, ruang yang tersedia, peralatan atau fasilitas yang digunakan sehingga
segala macam aliran yang ada diperusahaan baik berupa informasi maupun bahan
dapat berjalan secara efektif dan efisien. Layout yang efektif akan dapat
menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah
diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.
A. Pengertian Layout
Layout atau
tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi
dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan
tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif
membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis
yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat.
B. Tipe Layout
Ada enam pendekatan layout yaitu:
1. Layout dengan posisi tetap,
biasanya untuk proyek besar yang memerlukan tempat luas seperti pembuatan jalan
layang maupun gedung.
2. Layout berorientasi pada proses,
untuk produksi dengan volume rendah dan variasi tinggi disebut juga “job shop”
3. Layout perkantoran, bagaiman
menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor, dan ruangan kantor yang melancarkan
aliran informasi.
4. Ritel layout, penempatan rak dan
pemberian tanggapan atas perilaku konsumen.
5. Layout gudang, mengefisienkan
ruang penyimpanan dan system penanganan bahan dengan memperhatrikan kelebihan
dan kekurangannya.
6. Layout berorientasi produk,
Pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik dalam produksi yang kontinyu atau
berulang.
Agar dapat menetapkan layout yang
efektif maka perlu menetapkan beberapa hal diantaranya adlah:
1. Peralatan penanganan bahan
2. Kapasitas dan persyaratan luas
ruangan
3. Lingkungan hidup dan estetika
4. Aliran informasi
5. Biaya perpindahan antar wilayah
kerja yang berbeda
5.1 PENGENDALIAN
PRODUKSI
Setelah proses produksi berjalan,
kadangkala terjadi penyimpangan atau hal-hal yang kurang sesuai dengan maksud
perencanaan produksi. Maka untuk mengatasi hal-hal itu harus dilaksanakan
Pengendalian Produksi atau Pengawasan Produksi.
A.
Pengendalian
Produksi :
1.
Planning
Yaitu untuk menentukan produk apa dan
berapa banyak akan di produksikan dan di sini juga direncanakan seluruh
kegiatan produksi mulai saat masuknya bahan-bahan mentah sampai produk selesai
dibuat.
2.
Routing
Diartikan sebagai pedoman pelaksanaan
proses produksi, yaitu merupaka urutan-urutan penyelesaian pekerjaan dari bahan
mentah sampai produk selesai.
3.
Scheduling
Yakni penentuan kapan suatu pekerjaan harus
dimulai dan kapan harus selesai.
4.
Dispatching
Merupakan perintah untuk mulai bekerja
kepada para pekerja. Di sini pekerja sudah diberi perintah dari Dispatcher
(pemberi perintah) sesuai dengan Routing dan Scheduling yang telah ditentukan.
5.
Follow Up
Merupakan tindak lanjut dalam urutan
proses produksi untuk menjaga agar Routing, Scheduling dan Dispatching sesuai
dengan rencana serta untuk menghindari kegagalan proses produksi.
B. Pengendalian Proses
Bahan Baku.
standar
langkah-langkah yang perlu diambil, yaitu:
1.
Mempertimbangkan persaingan dan kualitas produk pesaing.
2.
Mempertimbangkan kegunaan terakhir produk.
3. Kualitas
harus sesuai dengan harga jual.
4. Dibentuk
tim yang tetrdiri dari bagian penjualan, teknik, pembelian, bahan baku, dan dari bagian proses
produksi.
5.
Selanjutnya dilakukan pemeliharaan terhadap kualitas yang telah ditetapkan.
C. PengendalianKualitas
Pengendalian kualitas merupakan sarana bagi manajemen untuk menilai dan memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan, mempertahankan kualitas yang tinggi, dan menurunkan jumlah barang yang rusak.
Pengendalian kualitas merupakan sarana bagi manajemen untuk menilai dan memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan, mempertahankan kualitas yang tinggi, dan menurunkan jumlah barang yang rusak.
Langkah yang
perlu diambil, yaitu:
- Mempertimbangkan
persaingan dan kualitas produk pesaing.
- Mempertimbangkan
kegunaan terakhir produk.
- Kualitas
harus sesuai dengan harga jual.
- Dibentuk
tim yang tetrdiri dari bagian penjuala, teknik, pembelian, bahan baku, dan dari
bagian proses produksi.
- Selanjutnya
dilakukan pemeliharaan terhadap kualitas yang telah ditetapkan.
Hal yang dapat mempermudah Pengendalian Produksi yakni apabila
terjalin suatu koordinasi dari seluruh kegiatan-kegiatan pabrik. Setiap
perencanaan produksi yang telah dibuat harus diikuti dengan tindakan
pengawasan/ pengendalian produksi. Perencanaan tanpa pengendalian akan membuat
hasil yang kurang tepat seperti apa yang telah direncanakan.
Dengan Pengendalian
Produksi diperoleh keuntungan-keuntungan :
1. Membantu
tercapainya operasi produksi secara efisien dari perusahaan; sebab pengawasan
ini akan memberi informasi kepada manajemen untuk keperluan perencanaan serta
jadwal kerja.
2. Lebih
menyederhanakan prosedur pekerjaan.
3. Mempertinggi
modal pekerja karena mereka bekerja secara jelas dengan disertai pengendalian.
6.1
METODE-METODE UNTUK MENINGKATKAN PROSES EFISIENSI PRODUKSI
A.
Memperbaiki
Kualitas Produksi dengan TQM
Konsep TQM adalah tindakan memantau dan
meningkatkan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.
Konsep
TQM dikembangkan oleh W. Edwars Deming
Beberapa panduan kunci dalam memperbaiki
kualitas adalah
1. Memperbaiki pendidikan dan pelatihan para
manajer dan karyawan agar
mereka unggul dalam bidang tugas mereka.
2. Memberanikan karyawan mengambil tanggung
jawab dan melaksanakan
kepemimpinan.
3. Memotivasi karyawan untuk terus menerus
memperbaiki proses produksi.
Penggunaan
TQM biasanya mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut :
a) Menentukan
tingkat kualitas yang diinginkan.
Kualitas suatu barang dan jasa yang
ditentukan oleh tingkat kehandalan (jumlah kerusakan yang rendah), daya
tahannya, seberapa mudah digunakan, bagaimana dengan reparasi atau perbaikan
dan tingkat harga semua kriteria kualitas produk akan mempengaruhi kepuasan
pelanggan.
Saat menentukan tingkat kualitas barang
dan jasa, maka perusahaan berfokus pada karakteristik kualitas yang diinginkan
oleh segmen pasar yang akan dilayaninya.
b) Mencapai
tingkat kualitas yang diinginkan
Setelah tingkat kualitas ditetapkan,
maka akan dibuat kelompok karyawan yang terlibat dalam proses produksi untuk
memberi saran-saran untuk mencegah kemungkinan masalah yang mungkin timbul
dalam proses produksi.
c) Mengontrol
tingkat kualitas
·
Kontrol oleh teknologi
·
Kontrol oleh karyawan
·
Kontrol oleh sistem pengambilan contoh
·
Kontrol dengan memantau keluhan
·
Kontrol dengan melaksanakan survey
·
Mengoreksi defisiensi
B.
Metode
Meningkatkan Efisiensi Produk
Efisiensi produksi adalah kemampuan
menghasilkan produk dengan biaya rendah. Perusahaan
dapat menentukan target efisiensi produksi dengan menggunakan sistem
bench-marking. Benchmarking adalah metode mengevaluasi kinerja dengan cara
perbandingan pada beberapa tingkat tertentu, biasanya suatu tingkat yang telah
dicapai oleh perusahaan lain.
Rentangan target :
Target-target efisiensi produksi
yang tidak dapat dicapai dengan kondisi saat ini.
Ada tiga metode untuk meningkatkan
efisiensi produksi :
a) Teknologi
·
Otomatisasi
Pekerjaan diselesaikan oleh mesin tanpa
penggunaan karyawan.
b) Skala
ekonomi
Jumlah/kualitas yang diproduksi
meningkat, sehingga biaya per unit menurun
·
Biaya tetap
Biaya operasi yang tak berubah jika
jumlah produksi yang dihasilkan bertambah
atau berkurang. Contoh : Biaya sewa pabrik.
·
Biaya variabel
Biaya yang operasi yang bervariasi, berhubungan
langsung dengan jumlah produk yang dihasilkan
·
Titik break – even
Kualitas unit yang terjual dimana
pendapatan total sama dengan biaya total.
c) Restrukturiosasi
Revisi dari proses produksi dalam
upaya meningkatkan efisiensi,
·
Re-engineering
Rancangan ulang struktur
organisasi dan operasi perusahaan
- Contoh revisi kecil
adalah prosedur yang dipakai untuk menerima
pesan lewat telepon.
- Contoh revisi besar
adalah operasi lini perakitan yang baru untuk
produksi perusahaan
·
Perampingan
Suatu pengurangan dalam jumlah karyawan.
Perusahaan menentukan berbagai posisi
pekerjaan yang dapat di eliminasi tanpa mempengaruhi volume atau kualitas
produk yang dihasilkan. Beberapa bentuk perampingan
muncul karena teknologi yang digunakan untuk menggantikan sumber daya manusia.
·
Anorexia korporat
Masalah yang muncul saat perusahaan
menjadi terobsesi untuk mengeliminasi komponen mereka yang tidak efisien dan
mengakibatkan timbulnya perampingan yang
terlalu banyak.
7.1 CONTOH KASUS
P.T. NYONYA MENEER
1. Sejarah Perusahaan
P.T. jamu Nyonya Meneer Semarang
adalah salah satu perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang pembuatan jamu
tradisional. P.T. jamu Nyonya Meneer merupakan salah satu perusahaan jamu yang
terbesar di Semarang. Karena produk jamu Nyonya Meneer mempunyai mutu yang baik
maka jamu produk Nyonya Meneer mulai dikenal masyarakat. Pada awalnya P.T. jamu
Nyonya Meneer hanya dikenal di Indonesia. Setelah beberapa tahun mengalami
kemajuan akhirnya P.T. ini telah dikenal di manca Negara. P.T. Nyonya Meneer
mengalami kemajuan pesat sampai sekarang karena kerja keras dan keuletan dari
para karyawan P.T. Nyonya Meneer.
2. Lokasi Perusahaan
P.T. jamu Nyonya Meneer telah
memiliki empat lokasi untuk kantor dan pengolahan jamu serta satu lokasi tempat
perkebunan. Untuk lokasi kantor pusat berada di jalan Raden Patah 191-199,
untuk kantor yang lain berada di jalan Raya Kaligawe Km.4. Pada lokasi inilah
terdapat tempat produksi jamu, laboratorium serta museum jamu Nyonya Meneer.
Museum jamu inilah yang dijadikan sebagai tempat rekreasi dan sebagai informasi
mengenai segala hal yang berhubungan dengan jamu yang ada di P.T. jamu Nyonya
Meneer. Lokasi berikutnya berada di jalan Raden Patah No. 117, di lokasi inilah
hanya digunakan untuk sebagian proses jamu dan di Karangjati yaitu untuk
perkebunan.
3. Sumber
Daya Yang Digunakan
A. Bahan
Baku:
·
Rempah-rempah
·
Akar-akaran
·
Daun-daunan
·
Bahan kimia sehat
B. SDM (Karyawan)
1)
Kualitas dan
Kuantitas SDM
P.T. NYONYA
MENEER mempunyai struktur organisasi yang vertikal Saat ini P.T. NYONYA MENEER
didukung lebih dari 2000 karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi dan
ditempatkan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing.
Sebagai pendukung, P.T. Nyonya Meneer juga memilki tenaga ahli dari berbagai
disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi
pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll.
Untuk
mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada karyawan diberikan
kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Untuk mendukung
pengembangan, P.T. NYONYA MENEER juga merekrut konsultan yang ahli di
bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.
2)
Hari Kerja
dan Gaji Karyawan
Hari kerja
karyawan adalah enam hari kerja. Gaji para karyawan diberikan secara bulanan.
Sistem pengupahan yang ada pada P.T. NYONYA MENEER dengan sistem bulanan. Dan
kompensasi lain yang diberikan adalah tunjangan transport, tunjangan jabatan,
tunjangan asuransi jiwa, tunjangan gizi.
3)
Hak-hak yang
Wajib Diterima Karyawan
Hak-hak
karyawan P.T. NYONYA MENEER secara umum yang harus diterima antara lain:
a. Kesehatan
dengan disediakannya klinik kesehatan perusahaan.
b. Sarana untuk
olah raga
c. Tempat
ibadah seperti masjid/ mushola bagi yang beragama Islam.
d. Karyawan
P.T. NYONYA MENEER Mendapatkan Premi Asuransi serta mendapat santunan bila
karyawan mengalami sakit yang harus dirawat di rumah sakit serta mendapat
santunan apabila meninggal dunia.
Kesejahteraan
lainnya yang diberikan perusahaan pada karyawan bersama masyarakat sekitar
perusahaan antara lain:
a. Mengadakan
mudik bersama bagi karyawan yang akan pulang kampung pada saat lebaran
b. Pemberian
Tunjangan Hari Raya
c. Mengadakan
pengobatan gratis bagi karyawan
Di samping
itu untuk memastikan kesejahteraan karyawan, P.T. NYONYA MENEER memberikan
pelatihan khusus untuk karyawan. Antara lain:
a. Secara aktif
menyelenggarakan pelatihan lokal karya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
Karyawan
b. Mengembangkan
system bonus kepada karyawan yang berprestasi seerta mempunyai kemampuan yang
tinggi
C. Sumber Daya Lain
·
Mesin teknologi
·
Komputer
·
Kendaraan
·
Dsb.
D. Modal: Rp. 2 Milyar.
4.
Pembauran Pemasaran
a.
Produk aneka jamu kesehatan
b.
Harga mulai dari Rp. 5000
c.
Distribusi baik lokal hingga internasional
d.
Promosi: periklanan, personal selling, promosi
penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Manajemen Operasi dapat diartikan sebagai
rangkaian kegiatan atau aktifitas yang menciptakan nilai produk baik berupa
barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi output.
2.
Sumber daya yang di gunakan dalam
produksi:
1.
SDA (bahan baku)
2.
SDM (karyawan)
3.
Sumber daya lain (Peralatan dan
Perlengkapan)
4.
Modal
3.
Memilih lokasi:
a.
Letak bahan mentah
b.
Lertak Pasar
c.
Pengangkutan (Transportasi)
d.
SuplaiTenagaKerja
e.
Terdapatnya Tenaga Pembangkit listrik
4.
Desain produksi perlu direncanakan dengan baik, karena
fasilitas produksi yang baik dan teratur
para karyawan dapat bekerja dengan tenang, sementara aliran produksi dari mulai
bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur.
5.
Layout atau tata letak merupakan satu
keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang
6. Pengendalian produksi :
·
Planning
·
Routing
·
Scheduling
·
Dispatching
·
Follow Up
7.
Metode meningkatkan efisiensi produksi:
Ada tiga metode untuk meningkatkan
efisiensi produksi :
a) Teknologi
b) Skala
ekonomi
c) Restrukturiosasi
DAFTAR
PUSTAKA
Sumarni, Murti dan Soeprihanto, John,
1999. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan) Edisi Kelima,
Penerbit : Liberty, Yogyakarta.
Alma, Buchari, 2010. Pengantar
Bisnis Edisi Keempat Belas, Penerbit : Alfabeta, Bandung.
Swastha, Basu DH & Sukotjo Ibnu, 1999. Azas-azas
Marketing. Edisi ke-3, Liberty, Yogyakarta.
J. Simanjuntak, Payaman 2000.
Manajemen Personalia. Penerbit Galia, Jakarta.
Handoko, T. Hani, 2000. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2, BPFE UGM, Yogyakarta.
http://nyonyameneer.com (2-10-2012)
No comments:
Post a Comment