BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perencanaan merupakan salah satu
empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain.
Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu
rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual
diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya
kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan
dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses
perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-gara apa yang
direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan kondisi
sosial budaya masyarakat.
Perkembangan baru saat ini diwarnai
oleh globalisasi dan terutama berupa perubahan yang cepat dan sering tak
terduga dan makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam pembangunan. Hal ini
mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang keefektifan pendekatan
perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah satu yang mungkin dapat
kita lirik adalah pendekatan perencanaan stratejik, yang telah banyak dipakai
di negara-negara lain beberapa tahun terakhir ini. Seperti diketahui bahwa
pengetahuan perencanaan stratejik berasal dari bidang militer yang kemudian
dikembangkan di bidang manajemen perusahaan dan kemudian coba diterapkan dalam
dunia pendidikan. Berkaitan dengan hal itu, maka tulisan ini diawali dengan
kajian pengetahuan "teoritis" perencanaan stratejik.
Dalam Perencanaan Strategi, kegiatan
disusun berdasarkan prioritas dan dibandingkan dengan sumberdaya yang tersedia
untuk pelaksanaannya. Jika organisasi tidak mempunyai sumberdaya untuk
melaksanakannya paling sedikit 70 % dari rencana strategisnya, biasanya
dikatakan organisasi hanya mengembangkan daftar tentang cita-cita kegiatan
bukannya daftar yang bisa mengarahkan organisasi untuk melakukan kegiatan di
masa mendatang.
Efek yang logis setelah proses
Perencanaan Strategi ini adalah organisasi mendapatkan suatu metodologi untuk
menentukan kemampuan sumber dayanya untuk melaksanakan Rencana Strategisnya.
Setelah menyelesaikan proses Perencanaan Strategi, organisasi (sekolah) akan
mengembangkan sarana atau alat yang tidak hanya untuk mengecek kebenaran tetapi
juga merupakan dasar untuk pengembangan Rencana Operasi Tahunan, menentukan
sasaran penggalangan dana dan prioritas untuk tahun mendatang, serta juga
menawarkan cara mengukur kesuksesan organisasi.
Dalam beberapa kasus, sekali sebuah
organisasi (sekolah) menyelesaikan proses Perencanaan Strategi, maka organisasi
ini akan membutuhkan penyesuaian atas cita-citanya untuk lebih merefleksikan
apa saja yang sebenarnya dapat dicapainya. Dalam hal ini termasuk kegiatan
peninjauan kembali dan perbaikan Rencana Strategi, memprioritas ulang kegiatan
dan menghilangkan beberapa kegiatan yang diusulkan atau juga menundanya setahun
atau dua tahun kemudian. Yang paling penting buat organisasi ialah kesadaran
akan kebutuhan, kemampuan dan sumberdayanya sehingga dapat membuat keputusan
yang benar berdasarkan informasi yang tepat tentang arah terbaik untuk kegiatan
mendatang.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini penulis mencoba mengangkat permasalahan sebagai berikut :
1.2.1. Apa
pengertian dari perencanaan strategis?
1.2.2 Bagaimana
sifat-sifat strategis?
1.2.3. Apa saja
jenis atau tingkatan strategis?
1.2.4. Bagaimana proses perencanaan strategis?
1.3. Tujuan
Dari
rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui arti dari perencanaan
strategis.
1.3.2. Untuk mengetahui sifat-sifat strategis.
1.3.3. Untuk memilih jenis strategis yang sesuai
untuk digunakan dalam kegiatan bisnis.
1.3.4. Agar memahami cara menyusun rencana yang
strategis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perencanaan Strategis
Robbins dan Coulter (2002) dalam
Erni dan kurniawan (2005) mendefinisikan perencanaan adalah sebagai sebuah
proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan
system perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan
seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan
strategis adalah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak
hanya sekedar mencapai akan tetapi dimaksudkan untuk mempertahankan
keberlangsungan organisasi.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang
yang bersifat menyeluruh,
memberikan rumusan ke
mana perusahaan akan
diarahkan, dan bagaimana
sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu
dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Perencanaan Strategic (Strategic
Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi,
penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan
untuk tujuan-tujuan tersebut. Ada 2 ( dua ) alasan yang menunjukkan pentingnya
Perencanaan Strategis :
1.
Perencanaan
strategic memberikan kerangka dasar
dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
2.
Pemahaman terhadap
perencanaan strategic akan
mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
Dengan adanya perencanaan strategis
ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam
memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan
sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat dikatakan
bahwa perencanaan strategi
dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal
ini disebabkan karena:
1.
Perencanaan
strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting.
2.
Melakukan
perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas.
3.
Perencanaan strategi
memungkinkan manajer mempersiapkan
diri terhadap kemungkinan
terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya
2.2 Sifat-sifat Strategis
Berdasar bahan-bahan dari literatur,
dikaji sifat-sifat perencanaan strategis perusahaan dan kemungkinannya untuk
diterapkan dalam perencanaan publik. Secara singkat, kajian ini menghasilkan
temuan bahwa perencanaan strategis perusahaan mempunyai sifat-sifat:
1.
berorientasi
lebih menuju ke tindakan, hasil, dan implementasi;
2.
mempromosikan partisipasi yang lebih luas dan
beragam dalam proses perencanaannya;
3.
lebih
menekankan pada pemahaman masyarakat terhadap konteks lingkungannya,
mengidentifikasi peluang dan ancaman terhadap masyarakat melalui kajian
lingkungan;
4.
mengandung perilaku
kompetitif (bersaing) di pihak masyarakat;
5.
menekankan
kajian kekuatan dan kelemahan masyarakat dalam konteks peluang dan ancaman
Dari beberapa sifat-sifat rencana strategis tersebut perencanaan
strategis berkaitan dengan perumusan arah pengembangan organisasi ke masa
depan, untuk mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek.
2.3
Tingkatan
Strategis
Dalam buku Erni dan kurniawan (2005) Terdapat beberapa macam
tingkatan strategis yaitu:
1.
Strategis
tingkat perusahaan
Terdapat dua pendekatan dalam melakukan strategi tingkat
perusahaan, yakni sebagai berikut:
a.
Strategi
portofolio
Strategi portofolio adalah strategi yang dilakukan perusahaan untuk
meminimalkan risiko bisnis yang dijalankannya dengan melakukan investasi di
berbagai sector bisnis. Berikut cara yang dapat dilakukan pada strategi
portofolio :
1.
Pengambilalihan
perusahaan tertentu. Strategi ini dilakukan dengan jalan membeli atau mengambil
alih perusahaan-perusahaan lain dalam satu industry tertentu.
2.
Diversifikasi
yang tidak berhubungan. Strategi ini dilakukan dengan jalan membentuk suatu
bisnis pada sector baru atau mengambil alih perusahaan yang berbeda sector
dengan alasan untuk meraih peluang pada sector lain dalam dunia bisnis.
3.
Penentuan
strategi berdasarkan analisis matriks BCG. Matriks BCG (BCG Matrix) adalah
model analisis yang diperkenalkan oleh boston Consulting Group untuk mengetahui
bagaimana posisi perusahaan dalam sector bisnis yang sedang dijalankannya.
Dengan melihat pangsa pasar dan pertumbuhan pasar.
b.
Strategi utama
Strategi utama adalah strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan
untuk mempertahankan kegiatan perusahaan dalam jangka panjang. Terdapat
beberapa jenis dalam strategi ini yakni :
1.
Strategi
pertumbuhan.
2.
Strategi
kestabilan
3.
Strategi
penghematan
2.
Strategis
tingkat bisnis
Strategi ini dilakukan dalam rangka
mempertahankan kemampuan koompetisi dari perusahaan dibandingkan para
pesaingnya pada bisnis yang sama. Ada lima factor pendorong kompetisi dari
Michael porter. Yaitu:
1.
Pelanggan
2.
Persaingan
dalam bisnis yang sama
3.
Potensi
pendatang baru
4.
Pemasok Faktor
Input
5.
Perusahaan
subtitusi
Strategi yang dilakukan pada tingkat
bisnis ada berbagai macam yaitu:
a.
Strategi
pemosisian
Strategi ini dengan cara bagaimana perusahaan dapat memperoleh
perhatian dari pelanggan atau memenangkan persaingan dengan 3 jenis strategi
umum yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi, strategi focus.
b.
Strategi
Penyesuaian
Strategi ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk memilih
strategi yang paling sesuai ketika perusahaan berhadapan dengan berbagai
perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis yang sedang dijalankan. Terdapat
empat jenis strategi penyesuaian:
·
Strategi
defenders. Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan perusahaan agar tetap
bertahan dalam bisnis.
·
Strategi
prospectors. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan
secara lebih agresif
·
Strategi
Reactors. Strategi ini bersifat reaktif dan menunggu peluang yang ada.
3.
Strategis
tingkat fungsional
Strategi ditingkat fungsional sering kali dinamakan strategi
langsung atau direct strategy.hal ini disebabkan perusahaan cenderung melakukan
persaingan pada jenis bisnis tertentu yang sedang dijalankan. Terdapat dua
factor yang menentukan bagaimana strategi fungsional perlu dilakukan yaitu:
a.
Kesamaan pasar.
Kesamaan pasar ini te rkait dengan keadaan persaingan yang sama antara kedua
perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang ditawarkan.
b.
Kesamaan
Sumber. Kesamaan sumber terkait dengan persaingan setiap perusahaan.
2.4
Proses Perencanaan
Strategis
Proses perencanaan strategis atau
manajemen strategis merupakan proses pengarahan usaha perencanaan strategis dan
menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin
kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Secara umum proses perencanaan
strategis memuat unsur-unsur:
1.
Formulasi Misi dan Tujuan
Pertanyaan mendasar dalam formulasi
misi dan tujuan adalah “Apa usaha kita?”
dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”.
·
Misi
Sebuah misi perusahaan
adalah alasan keberadaan.
Misi sering diungkapkan dalam
pernyataan misi, yang menyampaikan rasa tujuan proyek kepada karyawan dan citra
perusahaan kepada pelanggan. Dalam perumusan proses strategi, pernyataan misi
merupakan suasana hati perusahaan kemana harus pergi.
·
Tujuan
Tujuan adalah tujuan
konkret organisasi berusaha
untuk mencapainya, misalnya, sebuah target pertumbuhan pendapatan.
2.
Pengkajian
lingkungan
Pengkajian lingkungan melibatkan analisis SWOT-penilaian internal
terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan dan penilaian eksternal terhadap
peluang dan ancaman yang di hadapi.
a.
Penilaian
internal.
Ini melibatkan analisis terhadap kekuatan (keahlian, sumber daya
dan pencapaian) dan kelemahan organisasi, memutuskan bagaimana kekuatan dapat
di eksploitasi dan kelemahan dapat diatasi dan menilai pengaruh tindakan yang
di usulkan terhadap profitabilitas. Analisis tersebut mencakup:
·
Keuangan
·
SDM
·
Pemasaran
·
Operasional
·
Manajemen
b.
Penilaian
eksternal.
Ini melibatkan analisis lingkungan
di tempat organisasi beroperasi: perekonomian, persaingan, kebijakan pemerintah
dan trend pasar. Sasarannya adalah mengidentifikasi faktor-faktor kunci bagi
keberhasilan dalam pasar saat ini dan peluang untuk secara menguntungkan
memasuki pasar-pasar baru atau memperkenalkan produk-produk baru.Sebuah
analisis eksternal terhadap peluang dan ancaman harus meliputi:
·
Faktor-faktor
ekonomi: nilai tukar, suku bunga, laju pertumbuhan.
·
Trend pasar:
perilaku konsumen
·
Perubahan
teknologi
·
Faktor-faktor
input: biaya, ketersediaan energi dan bahan baru.
3.
Tujuan Jangka
Panjang
Tujuan jangka panjang mempunyai dua
makna:
a.
Mendorong
manajer untuk segera melakukan aktivitas sekarang yang perlu dalam rangka
mencapai target 5 tahun ke depan.
b.
Membantu
manajer untuk menimbang dampak dari tindakan sekarang pada kinerja perusahaan
dalam jangka panjang.
4.
Penyusunan
Strategi.
Begitu gambaran yang jelas tentang
perusahaan dan lingkungannya yang ada, selanjutnya menyusun strategi. Langkah
konkret menyusun strategi yaitu sebagai berikut:
·
Menetapkan jenis
bisnis dan harapan perusahaan.
·
Menterjemahkan
visi dan misi ke dalam suatu tujuan strategis yang terukur.
·
Menyusun
strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan target.
·
Melakukan
berbagai keputusan taktis dengan efektif dan efisien atas strategi terpilih.
·
Melakukan
evaluasi terhadap kinerja, penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan
pelaksanaannya sesuai dengan situasi terbaru.
Contoh: Perusahaan memproduksi sirup
jeruk yang melibatkan input
sebagai pendukung kegiatan produksi.
5.
Perumusan
isu-isu strategis
Isu-isu strategis
adalah isu-isu yang
berkaitan dengan keterkaitan
antara
organisasi yang dikaji dengan
lingkungannya (internal maupun eksternal) yang
isu-isu tersebut banyak mempengaruhi
organisasi tersebut. Maka semua isu
strategis adalah penting, tapi tidak
semua isu penting adalah strategis. Contoh:
a.
Isu strategis:
Bagaimana cara menangani limbah produksi agar lingkungan
tetap lestari?
1.
Masalah:
·
Volume limbah
yang terlalu besar
·
Tidak tersedia
lagi tempat pembuangan
·
Biaya
pembuangan yang meningkat dengan cepat
2.
Konsekuensi:
·
Jika perusahaan
gagal dalam menangani akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.
·
Masyarakat
sekitar akan unjuk rasa menuntut masalah ini.
·
Jika dampak ini
berkelanjutan maka masyarakat mendukung atas penutupan perusahaan, sehingga
perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan ekonomi.
6.
Pelaksanaan
Strategi
Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Contoh:
Sasaran kebijakan menangani
lingkungan:
·
Limbah sebelum
di buang di netralisirkan terlebih dahulu.
·
Limbah di
recycle menjadi benda yang bermanfaat dan bernilai jual.
·
Dinas
Perencanaan dan Pembangunan merekomendasikan tempat pembiangan sampah yang
baru.
7.
Evaluasi dan
Pengendalian Strategis
Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis.
Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana
strategis. Setelah
diimplementasikan, hasil dari
strategi perlu diukur
dan dievaluasi, dengan perubahan yang dibuat seperti yang diperlukan
untuk tetap pada jalur rencana. Sistem kontrol harus dikembangkan dan
dilaksanakan untuk memfasilitasi pemantauan
ini. Standar kinerja
yang ditetapkan, performa yang
sebenarnya diukur, dan tindakan yang tepat diambil untuk memastikan
keberhasilan.
STUDI
KASUS
PT. INDOFOOD
CBP
1.
SEJARAH
PERUSAHAAN
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman
yang didirikan pada
tahun 1971. Perusahaan
ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk
makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek
kesegaran, higienis, kandungan
gizi, rasa, praktis, aman, dan
halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk
menjamin mutu produk yang selalu prima. Indomie merupakan salah satu makanan
olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang
dimiliki oleh Salim Group.
2.
VISI DAN MISI
INDOMIE
a.
Visi
Menjadi Total Food Solutions Company
b.
Misi
·
Untuk terus
meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.
·
Untuk
menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang disukai oleh
pelanggan.
·
Untuk
memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik dan internasional.
·
Untuk
memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat
Indonesiadengan penekanan pada gizi.
·
Untuk terus
meningkatkan stakeholders value
3.
STRATEGI MANAJEMEN
a.
Distribusi
Indofoods Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling
luas di Indonesia,menembus ke hampir setiap sudut nusantara.
b.
Corporate Social
Responsibility
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari
komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat
kontribusi yang optimal kepada masyarakat. Selama tahun 2007 Indofood secara
keseluruhan program dikembangkan dandilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar
jangka panjang kami CSR filosofi: Membangun Human Capital,Mempertahankan Kohesi Sosial,Memperkuat Nilai Ekonomi, Mendorong Good Governance, Melindungi Lingkungan
c.
Sumber Daya Manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa
karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur
penting dalam keberhasilan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua
divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin
kompetitif.
4.
STRATEGI MANAJEMEN
PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)
a.
Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie
standard memiliki massa 85gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan
yang disertakan, yaitu kecap manis, saussambal, minyak palm, bubuk perasa dan
bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram
Anonim,2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia.
Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak,
terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie
goreng,mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
b.
Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan
paket 5 bungkus atau paket 1kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie
juga sangat murah dan terjangkau bagi semuakalangan masyarakat, di Indonesia,
perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1300,-
c.
Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di
Indonesia, menembus sampaihampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok
(gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu
menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing
area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
d.
Promotion
·
Tagline :
Indomie Seleraku
·
Iklan :
billboard, iklan TV, sponsor acara
·
Event : Indomie
menggelar ajang membuat lagu ´jingle´ untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
·
Pembuatan Shop
Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo diYogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari
uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.
perencanaan
strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan
rumusan ke mana
perusahaan akan diarahkan,
dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama
jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
2.
Sifat-sifat perencanaan
strategis berkaitan dengan perumusan arah pengembangan organisasi ke masa
depan, untuk mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek.
3.
Tingkatan
Strategi
a.
Strategis
tingkat perusahaan
b.
Strategis
tingkat bisnis
c.
Strategis
tingkat fungsional
4.
Proses
Perencanaan Strategis:
1. Formulasi Misi dan Tujuan
2. Pengkajian lingkungan
3. Tujuan Jangka Panjang
4. Penyusunan Strategi.
5. Perumusan isu-isu strategis
6. Pelaksanaan Strategi
7. Evaluasi dan Pengendalian Strategis
DAFTAR
PUSTAKA
Tisnawati sule,
Ernie dan saefullah, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama.
Jakarta: Kencana
Amstrong,
Michael. 2003. How to be an even better manager. Jakarta Barat: Binarupa Aksara
M. Bryson,
John. 2001. Perencanaan Strategis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
http://cewe-batak.blogspot.com/2012/12/perencanaan-strategis.html
http://ovalhanif.wordpress.com/2009/04/21/
perencanaan-strategis-strategic-planning/
http://resiharenaputri.wordpress.com/2012/11/05/manajemen-pemasaran-studi-kasus-marketing-mix-indomi/